Jumat, 05 Juni 2020

Cileunyi, Bandung



Cileunyi adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat yang berada di kawasan Bandung Timur. Kecamatan Cileunyi merupakan wilayah penyangga yang menghubungkan Jawa Barat wilayah Barat dengan Jawa Barat wilayah Timur yang diapit oleh dua pusat pertumbuhan kota dan kabupaten (sebagai perbatasan) yaitu Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang, dan merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Ujungberung. Cileunyi juga merupakan tujuan terakhir yang dilalui dari Jalan Tol Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung-Cileunyi). Kecamatan Cileunyi juga merupakan kawasan pemukiman dan perdagangan/jasa serta kawasan industri.
Pusat pemerintahan Kecamatan Cileunyi berlokasi di Jalan Raya Percobaan No.39, Desa Cileunyi Kulon, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Di Kecamatan Cileunyi terdapat 6 desa/kelurahan, yaitu Cibiru Hilir, Cibiru Wetan, Cileunyi Kulon, Cileunyi Wetan, Cimekar dan Cinunuk. Desa yang terluas di Kecamatan Cileunyi adalah Desa Cileunyi Wetan dengan luas 767.057 Ha, sedangkan desa yang terkecil adalah Desa Cibiru Hilir dengan luas 311.853 Ha.
Cileunyi berasal dari kata Cai yang artinya air dan Lunyu yang artinya Jernih. Konon dahulu kala tepat di depan terminal Cileunyi ada sumber mata air yang sangat jernih, berada tepat di bawah pohon beringin besar yang berada di depan terminal. Karena mata air tersebut sangat jernih maka sering disebut Cai-Lunyu yang akhirnya diambil menjadi kata Cileunyi yang menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung.
Sama seperti wilayah yang lain, Kecamatan Cileunyi pun juga mempunyai visi dan misi untuk mengembangkan wilayahnya. Visi dari Kecamatan Cileunyi adalah terwujudnya Kecamatan Cileunyi "MASAGI" (Maju, Mandiri, Berdaya Saing dan Inovatif) melalui penyelenggaraan pelayanan "PASTI" (Pasti Produknya, Pasti Syaratnya dan Pasti Waktunya).
Sedangkan misi dari Kecamatan Cileunyi adalah Optimalisasi penyelenggaraan Pelayanan Prima terhadap Masyarakat; Optimalisasi Koordinasi dalam mendukung Aselerasi dan Aksesibilitan  pelaku UKM dan Mikro terhadap Peningktan produk Kelas Lokal; Optimalisasi Koordinasi Pemanfaatan Ruang; Optimalisasi Koordinasi Peningkatan Potensi Pendapatan Asli Daerah; Optimalisasi Fasilitasi dan Koordinasi Intervensi Program Pengentasan Pemiskinan di Pedesaan; Fasilitasi dan Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; dan Optimalsasi Fasilitasi dan Koordinasi Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat berbasis kearifan lokal.
Cileunyi terkenal dengan terminalnya. Dahulu pada tahun 1980-1990an terminal ini pernah menjadi titik keramaian atau sentra ekonomi masyarakat. Terlebih lagi Terminal Cileunyi ini dekat dengan pintu keluar tol Cileunyi dan pasar Cileunyi. Di dekat terminal ini ada masjid Nurul Hasan dan Masjid At-Tajudin.
Ikon terkenal di Cileunyi juga ada di terminal ini, tepatnya di sebelah barat, terdapat tugu jam berwarna putih yang pondasinya terlihat seperti belum selesai. Konon katanya, dulu dibawahnya ada senjata bekas peninggalan Belanda yang ditimbun.
Masih di sekitar terminal, dahulu masih ada sumber mata air tepatnya di terminal utara, di bawah Puskesmas/Kantor Desa atau GOR Cileunyi. Airnya sangat jernih dan biasa digunakan para penduduk sekitar dan calon pembeli yang sedang menunggu bus ke arah timur. Anak-anak SD Cileunyi pun sering berkumpul dan tak jarang mereka bermain basah-basahan di sumber mata air tersebut. Mata air ini keluar dari sela-sela akar pohon beringin yang dianggap ‘angker’ oleh penduduk sekitar, karena di dekat mata air ini tak jarang terjadi kecelakaan. Namun setelah di telaah lebih lanjut, ternyata kontur jalannya dahulu jauh dari nyaman jika dibandingkan dengan sekarang. Sayangnya, mata air tersebut kini ditutup dan dibuat rumah/toko.
Tidak hanya di terminal, dahulu mata air pun juga terdapat di depan toko besi (TB Resik) yang kini juga mata air tersebut sudah ditutup beton, dan di tengah jalan di depan Pondok Pesantren Bustanul Wildan, yang katanya asal muasal nama Cileunyi berasal dari mata air yang ada di sini.
Masih seputar sejarah, dahulu nama tol yang membentang dari Padalarang ke Cileunyi bukan tol Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi), tetapi tol "Panci" yang punya arti sama dengan Padaleunyi dan kemudian diubah. Dahulu tol ini merupakan area pertanian. Pembangunan tol ini dibuat pada tahun 1987 dan pada tahun 1990an, jalan tol ini diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto.
Cileunyi juga mempunyai pasar tradisional yang kini berubah menjadi pasar sehat Cileunyi. Pasar Sehat Cileunyi dikelola oleh PT Biladi. Pasar ini berada di Cileunyi Wetan, Cileunyi, Bandung. Letaknya berdekatan dengan pintu tol Cileunyi dan Rumah Sakit AMC Bandung.
Rumah sakit AMC (Annisa Medical Center) menjadi rumah sakit umum di Cileunyi, dengan beralamat di Jl. Raya Cileunyi Rancaekek No.1, Cileunyi Wetan, Cileunyi, Bandung, Jawa Barat 40622. Rumah sakit AMC adalah rumah sakit umum milik swasta dan merupakan salah satu rumah sakit tipe C yang terletak di wilayah Bandung.
Satu lagi yang tidak kalah terkenal dari Cileunyi, yaitu pesantren. Salah satu yang terkenal adalah Pesantren Sindangsari Al-Jawami.  Pesantren ini dipimpin oleh KH Totoh Abdul Fatah Ghazali, seorang ulama besar di Jawa Barat. Satu lagi pesantren yang tak jauh dari Al-Jawami, berlokasi di pinggir jalan sebelum jalan tol yaitu Pondok Pesantren Bustanul Wildan.  Dulu pesantren ini dikenal dengan sebutan "Pesantren Tanjakansar" yang didirikan oleh KH.  Taju Subki.  Letaknya di Jl. Tanjakansari No. 24 Cileunyi, Kabupaten Bandung Jawa Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar