Wabah
Corona atau COVID-19 sangat berdampak pada pariwisata dunia, termasuk
Indonesia. Pemerintah memperkirakan potensi devisa dari sektor pariwisata yang
hilang akibat wabah ini mencapai ratusan juta dolar tiap bulan. Reaksi berantai
atau efek domino pun terjadi pada sektor-sektor penunjang pariwisata, seperti
hotel dan restoran maupun pengusaha retail.
Sepanjang tahun 2019, wisatawan mancanegara
yang datang ke Indonesia mencapai 16,11 juta orang, angka ini naik jika
dibandingkan dengan tahun 2018. Wisatawan yang paling banyak berkunjung ke
Indonesia adalah dari negara Malaysia dan China.
Sedangkan pemerintah China sudah menetapkan
larangan agar masyarakat China tidak keluar dari negaranya selama wabah virus
corona ini berlangsung. Hal inilah yang membuat jumlah wisatawan China di
Indonesia menurun sangat drastis.
Terdapat
tiga kota di Indonesia yang minim sekali kunjungan dari wisatawan asing. Tiga
destinasi wisata itu adalah Bali, Manado, dan Kepulauan Riau.
Anjloknya
pemasukan keuangan hotel di tempat wisata hingga angka 40% membawa dampak yang
cukup besar bagi kelangsungan bisnis hotel. Pasalnya, hotel memiliki karyawan
dan properti dalam jumlah besar. Beberapa hotel di Batam dan Bali meminta
karyawannya untuk cuti di saat permintaan sepi.
Sejak
wabah virus corona yang semakin meluas, selain memberlakukan kebijakan
pembatasan impor hewan hidup dari China, Pemerintah juga menghentikan
penerbangan dari dan ke China per 5 Februari 2020 yang tentunya hal ini akan
mempengaruhi sektor pariwisata Indonesia. Banyak perusahaan travel dan
penerbangan yang mengalami kerugian akibat penghentian penerbangan dari dan ke
China.
Semenjak
diberlakukannya larangan tersebut, jumlah kunjungan wisatawan China menurun,
termasuk di Bali. Bali merupakan tempat wisata yang banyak dikunjungi
turis-turis luar negeri termasuk China, tapi kini Bali terlihat sangat sepi,
apalagi wisata air seperti pantai dan hotel-hotel penginapan, sehingga akan
berdampak buruk pada perekonomian Bali.
Tidak
hanya dari dan ke China saja yang dilarang, Korea Selatan, Iran, Italia, Vatikan,
Spanyol, Perancis, Jerman, Swiss dan Inggris pun juga dilarang sementara oleh
pemerintah Indonesia untuk pergi dari dan ke negara tersebut.
Berbeda
halnya dengan Jakarta, ketika wisata Bali masih dibuka namun sepi pengunjung,
Jakarta sudah menutup hampir semua wisatanya demi menghindari semakin meluasnya
penyebaran virus corona, demi kesehatan dan keselamatan pengunjung serta
karyawannya. Wisata yang sementara ini ditutup adalah Kawasan Monas, Ancol,
Kota Tua, Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Ismail Marzuki, Setu
Babakan, Rumah Si Pitung, Pulau Onrust, Museum Sejarah Jakarta, Museum Taman
Prasasti, Museum MH. Thamrin, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Tekstil,
Museum Wayang, Museum Bahari dan Museum Joang ’45. Tempat wisata tersebut
ditutup sementara selama dua minggu. Selama masa penutupan, tempat wisata akan
disterilisasikan dengan menggunakan
penyemprotan disinfektan.
Jawa
Tengah pun ikut menutup wisatanya. Banyak gunung di Jawa Tengah yang ditutup
sementara pendakiannya sampai waktu yang belum ditentukan karena adanya wabah
virus corona. Gunung yang pertama kali mengumumkan penutupan adalah Gunung
Andong, diikuti dengan Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung
Prau, dan Gunung Lawu. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger dan Semeru
(TNBTS) menutup kawasan wisata Gunung Bromo per 19 Maret hingga 31 Maret 2020.
Wisata
lain yang berada di 11 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah juga ditutup sementara.
Mulai dari taman, museum, pantai, monumen, curug, candi, dan bukit banyak yang
ditutup. Stasiun kereta api di Ambarawa Semarang juga ikut ditutup sementara.
Tidak terbayang kan, berapa ratusan juta yang hilang dari pendapatan wisata di
Jawa Tengah ini sehingga mengakibatkan kerugian yang sangat fatal untuk
pemerintah daerah Jawa Tengah.
Beberapa
provinsi lain di Indonesia juga menerapkan hal serupa untuk mengantisipasi
penyebaran virus corona. Wisata di Indonesia saat ini mengalami situasi yang
terburuk, kehilangan pengunjung domestik maupun non-domestik karena pemerintah
Indonesia menghimbau agar masyarakat melakukan social distacing (jaga jarak sosial), tidak keluar rumah jika tidak
ada kepentingan mendesak. Hal ini menyebabkan pemerintah daerah kehilangan
pendapatannya.
Pemerintah
Indonesia sudah berupaya mendongkrak wisata domestik melalui insentif diskon
tiket pesawat ke sejumlah tujuan sebagai stimulus. Pemerintah
Indonesia memberikan insentif melalui diskon tiket pesawat antara 30% sampai
40% untuk 10 destinasi dalam negeri dari Maret hingga Mei 2020. Adapun 10
destinasi wisata yang dimaksud meliputi Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan
Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pinang, dan Tanjung Pandan.
Selain
dari pemerintah, maskapai juga memberikan potongan harga untuk sebagian besar
destinasi wisata domestik. Namun demikian, para pelaku usaha baik maskapai
penerbangan maupun kelautan tetap saja merasakan kesulitan akibat turunnya
jumlah wisatawan baik lokal maupun asing.
Cepat
sembuh Indonesiaku. Semoga wabah corona ini segera berlalu, agar perekonomian
Indonesia termasuk pariwisata bisa kembali berjalan seperti biasanya dan
terjadi peningkatan. Jaga kesehatan ya! (NQ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar