Virus Corona yang awal mulanya
dari negara China, kini dikenal dengan COVID-19 tidak hanya mengancam kesehatan
manusia saja, melainkan perekonomian dunia juga ikut terancam, khususnya dalam
bidang pariwisata.
Banyak calon wisatawan takut
untuk datang berkunjung ke negara-negara di Asia maupun Eropa karena takut
terinveksi virus Covid-2019 karena virus ini sudah menjadi pandemi global.
Hingga saat ini diketahui negara yang sudah terkena virus Corona berjumlah 115
negara. Beberapa di antaranya adalah Singapura, Thailand, Malaysia, Kamboja,
Filipina, Iran, Jepang, Korea Selatan, Spanyol dan masih banyak lagi.
Kunjungan wisatawan yang
menurun juga dikarenakan penduduk China yang dilarang pemerintah untuk tidak
meninggalkan negaranya itu, dimana virus Corona ini sedang berkembang
begitu pesat baik di negaranya maupun di
negara lain. Penurunan wisatawan ini dikarenakan warga China merupakan turis
yang paling banyak menghabiskan dana untuk berwisata.
Kondisi ekonomi yang paling mungkin mengalami kerugian adalah
mereka yang paling bergantung pada pariwisata China, seperti Hong Kong dan
Makau, Thailand, Kamboja, dan Filipina.
Penurunan pariwisata juga
dialami oleh Kamboja dan Thailand. Taman-taman gajah kini mulai sepi
pengunjung, perahu untuk wisata tidak jalan, dan barang-barang di pasar tidak
terjual yang mengakibatkan pasar menjadi tidak beroperasi. Padahal biasanya
wisatawan banyak yang berkunjung, termasuk wisatawan China. Biasanya wisatawan
China yang berkunjung bisa lebih dari 10 juta orang. Terbayang kan berapa
keuntungan yang bisa di dapat dari adanya para wisarawan China tersebut. Tapi
kini, potensi pemasukan jutaan dollar Amerika menjadi hilang di negara
tersebut. Padahal tahun lalu, baht Thailand menjadi mata uang yang berkinerja
baik di bidang pariwisata, karena adanya wabah corona menjadikan mata uang
tersebut sebagai salah satu mata uang yang terpuruk.
Ribuan penerbangan
internasional dibatalkan dan beberapa perusahaan asuransi menolak adanya
nasabah baru untuk asuransi perjalanan. Industri pariwisata mengalami pukulan
besar, seiring banyaknya negara-negara yang melakukan pembatasan perjalanan
guna mencegah penyebaran virus corona.
Dampak penyebaran virus corona juga
dirasakan oleh pengusaha hotel, restoran, maskapai penerbangan dan kelautan
yang sangat bergantung pada jumlah wisatawan. Pengusaha hotel dan restoran yang
kehilangan pengunjung karena sedikitnya wisatawan yang datang. Maskapai
penerbangan dan kelautan yang kehilangan penumpang karena diberlakukannya
larangan keluar ke berbagai negara yang terjangkit virus Corona. Tercatat
setidaknya ada 14 negara yang melarang penerbangan dari dan menuju Tiongkok.
Kementerian transportasi
Tiongkok mengatakan bahwa perjalan wisata warga Tiongkok turun hampir 73%
selama liburan Tahun Baru 2020 jika dibandingkan dengan kondisi di 2019, karena
warga Tiongkok merupakan warga yang sering menghabiskan dana untuk berlibur.
Dampaknya pun juga dirasakan
oleh Paris dan London. Sebuah jalan di Paris yang dipenuhi dengan butik-butik
brand mewah seperti Hermès, Kenzo dan Bulgari terlihat sepi. Kawasan Chinatown
di kota London dimana jalan-jalan sekitar kawasan itu biasanya ramai oleh orang
Asia, kini tampak lengang.
Demikian halnya dengan Hong
Kong dan Makau yang berlokasi lebih dekat dengan Tiongkok. Makau memiliki pusat
perjudian terbesar di dunia sekaligus menjadi tujuan utama bagi wisatawan
Tiongkok, terpaksa menutup kasino-kasino mereka selama dua pekan. Langkah ini
dilakukan setelah pihak berwenang mengkonfirmasi kasus virus corona pertama di
wilayah itu.
Virus corona juga menyebabkan
beberapa festival besar di Tiongkok, Korea, hingga di Indonesia batal digelar.
Tidak sedikit artis Korea Selatan dan Artis luar negeri lain yang membatalkan
kehadirannya untuk konser di wilayah Asia. Hal ini membuat para pengunjung dan
penggemar merasa kecewa, karena gagal menyaksikan festival yang mereka
nantikan.
Di Korea Selatan sendiri,
mereka juga membatalkan konser-konser. Padahal seperti yang kita tahu, Korea
Selatan adalah negara yang sangat mendukung musik, termasuk boyband dan girlbandnya, dan banyaknya para penggemar dari grup tersebut di
berbagai belahan dunia, yang setiap konsernya pasti ada penggemar di negara
lain yang berkunjung. Hal ini dilakukan karena Korea Selatan sudah menjadi
negara berstatus Siaga I dalam wabah virus Corona. Pihak musiknya pun meminta
pengertian kepada para fans, demi
kesehatan dan keselamatan bersama.
Arab Saudi pun juga merasakan
dampaknya. Akhir-akhir ini viral video yang memperlihatkan mekkah sangat sepi
pengunjung. Hal ini dibenarkan oleh pemerintah Arab Saudi karena mereka memang
menutup pintu umrah untuk sementara waktu. Pemerintah Arab Saudi menghentikan
gelombang jamaahnya yang berasal dari luar negaranya, termasuk Indonesia. Hal
ini menyebabkan ribuan jamaah menunda umrahnya sampai waktu yang belum
ditentukan.
Semoga wabah virus Corona ini
segera usai ya, agar perekonomian termasuk pariwisata di berbagai belahan dunia
kembali ramai seperti biasanya sehingga bisa meningkatkan kembali devisa di
negara-negara pariwisata. (NQ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar