Jumat, 05 Juni 2020

Dampak Virus Corona Terhadap Pariwisata Dunia




                 Virus Corona yang awal mulanya dari negara China, kini dikenal dengan COVID-19 tidak hanya mengancam kesehatan manusia saja, melainkan perekonomian dunia juga ikut terancam, khususnya dalam bidang pariwisata.
                
Banyak calon wisatawan takut untuk datang berkunjung ke negara-negara di Asia maupun Eropa karena takut terinveksi virus Covid-2019 karena virus ini sudah menjadi pandemi global. Hingga saat ini diketahui negara yang sudah terkena virus Corona berjumlah 115 negara. Beberapa di antaranya adalah Singapura, Thailand, Malaysia, Kamboja, Filipina, Iran, Jepang, Korea Selatan, Spanyol dan masih banyak lagi.

                 Kunjungan wisatawan yang menurun juga dikarenakan penduduk China yang dilarang pemerintah untuk tidak meninggalkan negaranya itu, dimana virus Corona ini sedang berkembang begitu  pesat baik di negaranya maupun di negara lain. Penurunan wisatawan ini dikarenakan warga China merupakan turis yang paling banyak menghabiskan dana untuk berwisata.

                         Kondisi ekonomi yang paling mungkin mengalami kerugian adalah mereka yang paling bergantung pada pariwisata China, seperti Hong Kong dan Makau, Thailand, Kamboja, dan Filipina.

                 Penurunan pariwisata juga dialami oleh Kamboja dan Thailand. Taman-taman gajah kini mulai sepi pengunjung, perahu untuk wisata tidak jalan, dan barang-barang di pasar tidak terjual yang mengakibatkan pasar menjadi tidak beroperasi. Padahal biasanya wisatawan banyak yang berkunjung, termasuk wisatawan China. Biasanya wisatawan China yang berkunjung bisa lebih dari 10 juta orang. Terbayang kan berapa keuntungan yang bisa di dapat dari adanya para wisarawan China tersebut. Tapi kini, potensi pemasukan jutaan dollar Amerika menjadi hilang di negara tersebut. Padahal tahun lalu, baht Thailand menjadi mata uang yang berkinerja baik di bidang pariwisata, karena adanya wabah corona menjadikan mata uang tersebut sebagai salah satu mata uang yang terpuruk.

                 Ribuan penerbangan internasional dibatalkan dan beberapa perusahaan asuransi menolak adanya nasabah baru untuk asuransi perjalanan. Industri pariwisata mengalami pukulan besar, seiring banyaknya negara-negara yang melakukan pembatasan perjalanan guna mencegah penyebaran virus corona.

                 Dampak penyebaran virus corona juga dirasakan oleh pengusaha hotel, restoran, maskapai penerbangan dan kelautan yang sangat bergantung pada jumlah wisatawan. Pengusaha hotel dan restoran yang kehilangan pengunjung karena sedikitnya wisatawan yang datang. Maskapai penerbangan dan kelautan yang kehilangan penumpang karena diberlakukannya larangan keluar ke berbagai negara yang terjangkit virus Corona. Tercatat setidaknya ada 14 negara yang melarang penerbangan dari dan menuju Tiongkok.

                 Kementerian transportasi Tiongkok mengatakan bahwa perjalan wisata warga Tiongkok turun hampir 73% selama liburan Tahun Baru 2020 jika dibandingkan dengan kondisi di 2019, karena warga Tiongkok merupakan warga yang sering menghabiskan dana untuk berlibur.

                 Dampaknya pun juga dirasakan oleh Paris dan London. Sebuah jalan di Paris yang dipenuhi dengan butik-butik brand mewah seperti Hermès, Kenzo dan Bulgari terlihat sepi. Kawasan Chinatown di kota London dimana jalan-jalan sekitar kawasan itu biasanya ramai oleh orang Asia, kini tampak lengang.

                 Demikian halnya dengan Hong Kong dan Makau yang berlokasi lebih dekat dengan Tiongkok. Makau memiliki pusat perjudian terbesar di dunia sekaligus menjadi tujuan utama bagi wisatawan Tiongkok, terpaksa menutup kasino-kasino mereka selama dua pekan. Langkah ini dilakukan setelah pihak berwenang mengkonfirmasi kasus virus corona pertama di wilayah itu.

                 Virus corona juga menyebabkan beberapa festival besar di Tiongkok, Korea, hingga di Indonesia batal digelar. Tidak sedikit artis Korea Selatan dan Artis luar negeri lain yang membatalkan kehadirannya untuk konser di wilayah Asia. Hal ini membuat para pengunjung dan penggemar merasa kecewa, karena gagal menyaksikan festival yang mereka nantikan.

                 Di Korea Selatan sendiri, mereka juga membatalkan konser-konser. Padahal seperti yang kita tahu, Korea Selatan adalah negara yang sangat mendukung musik, termasuk boyband dan girlbandnya, dan banyaknya para penggemar dari grup tersebut di berbagai belahan dunia, yang setiap konsernya pasti ada penggemar di negara lain yang berkunjung. Hal ini dilakukan karena Korea Selatan sudah menjadi negara berstatus Siaga I dalam wabah virus Corona. Pihak musiknya pun meminta pengertian kepada para fans, demi kesehatan dan keselamatan bersama.

                 Arab Saudi pun juga merasakan dampaknya. Akhir-akhir ini viral video yang memperlihatkan mekkah sangat sepi pengunjung. Hal ini dibenarkan oleh pemerintah Arab Saudi karena mereka memang menutup pintu umrah untuk sementara waktu. Pemerintah Arab Saudi menghentikan gelombang jamaahnya yang berasal dari luar negaranya, termasuk Indonesia. Hal ini menyebabkan ribuan jamaah menunda umrahnya sampai waktu yang belum ditentukan.

                 Semoga wabah virus Corona ini segera usai ya, agar perekonomian termasuk pariwisata di berbagai belahan dunia kembali ramai seperti biasanya sehingga bisa meningkatkan kembali devisa di negara-negara pariwisata. (NQ)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar